Beranda | Artikel
Kisah Taubat Sang Pecandu Rokok
Selasa, 3 Juni 2014

1342872288i1556u

oleh : Syaikh Sulthan bin Abdillah al-‘Umari hafizhahullah

Salah seorang pecandu rokok mengisahkan :

كنت شاباً أشرب الدخان باستمرار

Dahulu saya adalah seorang pemuda yang terus-menerus kecanduan merokok.

وكان أطفالي يروني ولم أكن أبالي بذلك

Ketika itu anak-anakku yang masih kecil sering melihat aku merokok dan aku sama sekali tidak mempedulikan hal itu.

وفي يوم من الأيام جاءتني ابنتي و أنا أدخن.

Pada suatu hari, seorang anak perempuanku datang kepadaku sementara ketika itu aku sedang menikmati rokokku.

قالت: يا أبتِ هل قلت ” بسم الله ” قبل أن تشرب ؟

Anakku itu berkata, “Wahai ayah, apakah engkau sudah membaca ‘bismillah’ sebelum menghisap rokok?”

فقلت لها: لا.

Aku menjawab, “Aku tidak membacanya.”

فقالت: أنت علَّمتنا أن لا نشرب ولا نأكل إلا بعد أن نقول ” بسم الله ” , وأنت تشرب الدخان ولا تسمي.

Maka anak itu mengatakan, “Engkau selalu mengajarkan kepada kami agar tidak minum dan makan kecuali setelah membaca ‘bismillah’. Namun, sekarang engkau malah ‘meminum’/menghisap rokok dalam keadaan tidak membaca bismillah…

قال الرجل: فوقع في قلبي الكره للتدخين ، ومن حينها عزمت ُ على تركه والتوبة منه.

Si lelaki pecandu rokok ini pun mengatakan : Ketika itulah muncul perasaan tidak senang di dalam hatiku untuk merokok. Dan semenjak itulah aku pun bertekad untuk meninggalkan rokok dan bertaubat darinya.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/kisah-taubat-sang-pecandu-rokok/